CLICK HERE FOR THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Tuesday, April 14, 2009

The Journey to Astramatika (3)

...Inilah hari terakhir perjalanan lomba Astramatika.


Hari terakhir ini diawali dengan awal yang cukup buruk.
Kenapa?
Karena saya bangun dalam keadaan yang nggak segar dan waswas.
Kenapa?
Karena...

1.Alarm hapenya Chyntia masang lagu Tokyo Drift untuk jam weker sekitar jam 5 pagi, dan disetel dalam volume FULL (mengingat hapenya seri Walkman), tapi sayangnya pembaca, dia nggak bangun-bangun! Alhasil, saya, Tania, dan Syifa terbangun terus. Apalagi Syifa, yang berada paling dekat dengan hapenya, jadi dia terus yang kebagian matiin. Udah gitu, alarmnya bunyi tiap lima menit sekali, dan itu baru berakhir setelah Tania mematikan alarmnya setelah 3 atau 4 kali berbunyi. Dan kerasnya ASTAGFIRULLAH!!!

2.Tiap kali kebangun karena alarmnya itu, saya yang kebetulan tidur satu kasur saya Chyntia (FYI, kami dapet kamar yang single bed tapi yang gede, jadi buat menutupi kekurangan kasur, kami menurunkan kasur tersebut. Jadilah, yang tidur (bener-bener) di kasur itu saya sama Chyntia, sementara yang tidur di papan alas kasurnya yang beralaskan bed cover (jadi udah empuk) itu Tania, Syifa, dan June), selalu akan dijadikan GULING sama Chyntia. Untung aja itu terjadi setiap alarmnya bunyi, jadi saya udah bisa menjauhkan kakinya dari saya. Tragis banget kan nasib saya, niat ke Samarinda mau pergi lomba, malah dijadiin guling!

Karena itu, pagi-paginya waktu bangun tidur masih dalam keadaan ngantuk. Saya bertekan bakal tidur di sepanjang jalan Samarinda-Bontang yang jalanannya memang bagus. Dan itu memang terbukti banget, saya berhasil tidur sepanjang perjalanan dan bikin yang lain pada syok karena saya tidur mulai dari awal pergi sampe singgah di Kenari. Kemampuan tersembunyi yang menakjubkan, bukan???

Tapi mungkin karena faktor jalan Poros Bontang (Sengata-Bontang) yang mematikan dan bikin saya yang kuat sekalipun bisa koma, pulang-pulang dari Samarinda, badan saya pegel semua karena posisi duduk yang nggak nyaman dan jalanan yang hancur lebur sampe nggak layak dibilang jalanan lagi.

Sekian aja post tentang perjalanan lomba kali ini. Diharapkan yang baca nggak kena stroke saking membosankan banget ceritanya.
Ciao~


~Fin~

0 comments: