today's pict: wuih, gayanya saya! narsis is needed!!!
hihihihi.ketemu lagi dah.kebetulan nih, hari ini saya udah agak good mood untuk menulis blog hari ini.setelah melewati beberapa waktu di hari ini, akhirnya saya bisa juga mengakhiri kegiatan saya selama di sekolahcapek sekali plus laper berat. pertama, saya sekolah seperti biasa. lalu ada tes untuk cerdas cermat TNK, dan itu juga menguras tenaga soalnya teriak-teriak saking semangatnya.terakhir, ikut ekskul komputer yang menguras pikiran dan tenaga. soalnya saat membuat UTP kabel, percobaan pertama nggak berhasil karena nggak sama panjang, jadi nggak semua yang kena tembaga. akhirnya, yang kedua kalinya berhasil, namun dengan perjuangan besar sebab kami harus memotong dan memotong kabel-kabel itu lagi. Capek!setelah menunggu sekitar 10 menit, ayah saya datang. namun, karena parkirannya penuh, mungkin karena banyak sekali yang menonton volli, akhirnya saya tidak sempat jajan dah.karena perut laper sekali, saya minta dibelikan sate, dan kebetulan tumben ayah saya mau-mau saja menemani saya sampai sengata lama untuk makan sate. padahal kan biasanya bilang seperti ini: "Makan di rumah aja lah. di rumah mau nambah berapa banyak pun nggak perlu bayar. terus, kalau makan di sini kan lama. tahan aja ya? lagian, tumben dina laper. biasanya kenyang melulu. ha ha ha"(maklum sajalah, ayah saya tipikal orang yang santai2 aja)setelah kenyang makan sate, saya pulang ke rumah. saat perjalanan saya mengutarakan keinginan saya untuk berbicara english lebih fasih lagi supaya mudah sekolah di mana-mana.dan akhirnya, kami bercakap-cakap dalam bahasa inggris.kami sempat membahas tentang orang tua saya kalau marah bagaimana. mungkin percakapannya kurang lebih seperti ini:saya: (setelah selesai bicara tentang masalah kalau ayah dan mama marah gimana, saya mulai cerita kalau saya ngambek kayak mana) {udah di translate ke bahasa indonesia} yah, dina itu kalau ngambek, terkadang mikirnya aneh-aneh loh.
ayah: memangnya contohnya apa?
saya:misalnya nih, dina sering bertanya, kenapa sih dina mesti lahir ke dunia ini?
ayah: ha ha ha. ya karena kami butuh dina.
saya: kan kalau ngambek, mikirnya gini loh "kenapa sih dina mesti lahir ke dunia, kalau ujung-ujungnya dimarahin terus?" (yah, sebetulnya jarang sih dimarahin)
ayah: terus, memangnya yang dipikirin apa lagi?
saya: yah, macam-macam, kayak... (ayah saya memotong kata-kata saya)
ayah: lebih baik saya bunuh diri aja deh, kalau dimarahin melulu! ya kan?
saya: i, iya juga sih. tapi, kalaupun sempat berpikir kayak begitu, pasti istighfar. dina nggak pernah sih mikir untuk bunuh diri. paling jauh hanya kenapa dina lahir di dunia.
ayah:kenapa dina nggak mau berpikir soal bunuh diri? yah, kalaupun dina bunuh diri kan, masuk neraka juga, soalnya bunuh diri itu sama dengan niat masuk neraka.
saya:soalnya dina merasa, buat apa dina bunuh diri, kalau kehidupan dina sudah seasyik ini. penuh tantangan, dan kebanyakan udah terjalani sesuai keinginan dina. mungkin banyak orang yang iri pingin kayak dina, masa dina nggak suka dengan hidup dina?
ayah: benar, benar. lagian, dina bisa bayangkan kalau dina sudah pergi dari dunia, apa yang akan terjadi pada kami? mungkin ayah sama mama bisa kehilangan akal. apalagi mama orangnya sangat sensitif dan emosional. bisa jadi beliau menangis terus. dina mau seperti itu?
saya: nggak lah yah. makanya, kalaupun ayah dan mama marah pada dina, dina nggak mau ngomong sepatah katapun setelah dimarahin itu memang kebiasaan dina. sebab dina tahu, waktu mama marah itu artinya dina udah nyakitin hati mama. dan dina nggak mau kalau kata-kata dina saat emosi dina labil malah membuat hati mama semakin sakit, dan menimbulkan dosa untuk dina. kan dina mau nanti kalau udah meninggal, ketemu mama di surga. ayah juga, sama ikhsan dan shabrina. lagipula, dina kan dilahirkan ke dunia dengan mengemban tugas menjadi pembahagia ayah dan mama. masa dina yang secara langsung diberikan tugas semulia itu oleh Allah SWT dina tolak? Makanya itu, sekarang dina ada didunia untuk memenuhi kebahagiaan ayah mama.
ayah: pinter,pinter. lagipula, semua orang nggak ada yang mau dina meninggalkan kami. kan kami sayang sama dina. kalaupun kami marah sama dina, itu tanda kasih sayang kami.
saya: ya. dina bangga punya orang tua kayak mama dan ayah, dan dina bangga sama diri dina sendiri yang punya perasaan menghargai orang tua dina untuk nggak menyakiti hati mama dan ayah. coba kalau dina kayak si A, masa marahan sama orang tua sampai satu minggu. dina nggak bisa bayangin betapa sengsara dina kalau dina mengalami itu.
ayah: karena itu, kalau ayah marah sama dina, ayah nggak pernah mau diam sampai lebih satu hari. pokoknya hari itu masalah udah harus selesai.
saya: (tertawa lalu mulai berbicara lagi)
akhirnya saya memang mengerti. bahwa kedua orang tua saya itu sangaaaat menyayangi saya. dan saya merasa beruntung memiliki diri dina, sebab dina itu bisa berpikir untuk menjaga hati orang tuanya kalau mereka marah pada saya, saya lebih memilih untuk tidak membalas apapun dan diam saja, sebab kata-kata yang keluar dari mulut saya saat itu pasti akan menyakitkan hati beliau. lebih baik saya menenangkan diri, lalu meminta maaf pada kedua orang tua saya yang begitu pengertian.
sekali lagi, saya bangga sekali jadi seorang dina, yang (semoga kedepannya tetap) bisa menjaga hati orang tuanya, beribadah pada Allah SWT, dan mendapatkan kehidupan seindah saat ini. mungkin banyak yang iri pada saya, meskipun saya lebih banyak melalui hari-hari sulit dari mereka.
namun, orang yang iri pada saya berarti tidak menyukai anugerah hidup mereka saat ini. pesan saya untuk yang merasa iri pada saya satu saja: tiap orang hidupnya berbeda, jadi tidak mungkin semuanya bernasib sama dengan saya. dan hidup itu harus dinikmati dan disyukuri sebaik mungkin, sebelum kita kehilangan semua. jadi, nikmati saja semua! dan jangan lupa, untuk selalu bersyukur karena kita telah memiliki orang tua yang rela merawat anak keras kepala (dalam masa pubertas) seperti kita ini. lalu kita tunjukkan penghargaan kita dengan tidak menyakiti hati beliau, dan membuat beliau selalu tersenyum!!!